Memahami Kesiapan anak untuk melakukan Toilet Training, 7 Ciri anak sudah siap Toilet Training

Memahami Kesiapan anak untuk melakukan Toilet Training, 7 Ciri anak sudah siap Toilet Training

Mengajari anak untuk memakai toilet sendiri (toilet training) sangatlah penting. Anda tidak perlu lagi kerepotan mengganti popoknya ketika sedang sibuk melakukan aktivitas rumah tangga lainnya. Selain meringankan beban Anda, kemampuan memakai toilet sendiri juga dapat bermanfaat bagi si Kecil pada masa mendatang dalam kehidupannya.

Namun perlu diingat bahwa sebelum memutuskan untuk memberikan toilet training, Anda harus tahu kesiapan anak Anda.

Poster Tahapan Toilet training

Cara Mengetahui Anak Sudah Siap Jalani Toilet Training

Tiap anak memiliki perkembangan yang berbeda-beda, termasuk kemampuannya untuk memulai toilet training. Umumnya, anak siap menjalani toilet training pada saat berusia 1 tahun 6 bulan, tapi kebanyakan anak siap memulainya pada saat berusia 1 tahun 10 bulan hingga 2 tahun 6 bulan. Kebanyakan anak sudah bisa memakai toilet dengan sempurna sekitar usia 3 tahun.

Untuk mengetahui tanda awal seorang anak siap untuk diberikan toilet training adalah dengan melihat kesiapan fisik dan emosionalnya.

Tanda-tanda anak siap secara fisik adalah ketika dia mampu mengontrol keinginan untuk BAK dan BAB. Hal ini jarang terjadi sebelum usia 1 tahun 6 bulan. Anda bisa mengetahui kesiapan fisik ini jika:

  • Anak memperlihatkan ekspresi saat menahan BAK atau BAB.
  • Popok kering saat bangun tidur atau setelah dua jam pemakaian.
  • Tidak BAB di popok saat malam hari.
  • BAB terjadi pada waktu yang sama tiap harinya atau pada waktu yang tidak bisa diprediksi.
  • Anak mampu melepas dan memakai pakaian serta mampu berkomunikasi dengan Anda tentang pemakaian toilet.

Berbeda dengan kesiapan fisik, kesiapan secara emosional butuh waktu yang lama. Berikut ini adalah tanda-tanda anak Anda sudah mencapai kesiapan emosional.

  • Anak akan memberitahu Anda ketika popoknya kotor dan meminta untuk diganti dengan yang baru.
  • Dia lebih memilih memakai celana dalam ketimbang popok.
  • Menunjukkan ketertarikannya ketika Anda memakai kamar mandi.
  • Memberitahu Anda ketika dia ingin buang air.
  • Bersemangat mengikuti semua proses toilet training.

Meski telah menunjukkan kesiapan fisik dan emosional, bukan berarti anak siap diberitoilet training. Ada sebagian anak yang belum siap melakukannya, terutama jika dia berada pada tahap ketika kata ‘tidak’ menjadi respons utamanya untuk tiap permintaan. Langkah terbaik adalah dengan berkonsultasi kepada dokter atau berbagi pengalaman dengan orang tua atau teman yang pernah mengalaminya.

Hindari memaksakan kehendak Anda ketika anak belum siap melakukannya. Hal itu bisa memicu stres yang bisa memperlambat kesiapannya melepas popok. Anda pun akan merasa frustrasi jika memaksa memberikan toilet training pada anak yang belum siap.

 anak-anda-sudah-siap-diberikan-toilet-training

TOILER TRAINING: ANAK YANG BERUSIA 2 TAHUN MEMANG AKAN MENCAPAINYA, SEDANG YANG LAIN BARU SIAP PADA USIA 3 ATAU BAHKAN 4 TAHUN

Memang rata-rata usia di mana anak mulai menunjukkan minat toilet training adalah sekitar 2 tahun.  Akan tetapi itu adalah kurva berbentuk lonceng – dimana beberapa anak yang berusia 2 tahun memang akan mencapainya, sedang yang lain baru siap pada usia 3 atau bahkan 4 tahun.

Dengan memperhatikan tanda-tanda dibawah ini, anak Anda akan terhindar dari trauma yang bisa merusak perkembangan emosi diu masa depan. Selain itu, Anda akan dianggap orang tua yang paling pengertian di seluruh dunia. Apa sajakah tanda-tanda itu?

1. SIAP SECARA MENTAL:  IA HARUS MENAHAN RASA INGIN BUANG AIR BESAR ATAU KECIL HINGGA IA SAMPAI SAMPAI KE TOILET

Perhatikan anak Anda. Apakah ia telah memahami mengapa ia harus ke toliet jika buang air? Otak anak harus dapat menerima pesan kandung kemih penuh, dan anak harus cukup besar untuk mengetahui bahwa ia harus menahan rasa ingin buang air besar atau kecil hingga ia sampai sampai ke toilet, Anak juga perlu memahami hubungan antara dorongan untuk buang air kecil, kotoran, dan toilet. Meskipun ini umumnya terjadi antara usia 18-22 bulan, beberapa anak baru dapat memahaminya agak kemudian, karena mereka lebih dekat dengan usia prasekolah.

2. SIAP SECARA FISIK: JAWAB PERTANYAAN DIBAWAH INI, JIKA YA, IA SIAP

Sekarang, perhatikan fisiknya. Apakah anak Anda harus selalu dibantu untuk duduk atau berjongkok di toilet, atau dapat duduk atau berjongkok sendiri? Apakah anak Anda tahu kapan harus berhenti bermain, dan tetap fokus sampai ia sampai ke toilet, atau harus selalu diingatkan setiap jamnya? Apakah anak Anda harus selalu dibantu melepas dan mengenakan pakaiannya sebelum dan sesudah menggunakan kamar kecil atau bisa melakukannya sendiri? Jika semua jawabannya adalah iya, maka anak Anda telah memiliki keterampilan motorik yang diperlukan untuk dapat melakukan toilet training.

 

3. MANDIRI UNTUK MENGETAHUI BAHWA IA HARUS MENGURUS KEBUTUHAN TOILET SENDIRI.

Seorang anak harus siap untuk otonomi dan berkata, “Aku ingin melakukannya sendiri,”. Si anak harus cukup mandiri untuk mengetahui bahwa ia harus mengurus kebutuhan toilet sendiri.

 

4. SIAP SECARA SOSIAL: MENYADARI BAHWA ANAK LAIN JUGA MENGGUNAKAN TOILET DAN IA INGIN MENIRU PERILAKU ANAK LAIN TERSEBUT

Seorang anak perlu menyadari bahwa anak lain juga menggunakan toilet dan ia ingin meniru perilaku anak lain tersebut. Bisa saja terjadi ketika dua anak yang berbeda usia mulai sekolah, anak yang lebih muda terlihat lebih matang dan mampu belajar lebih cepat dari yang lebih tua.

Ketika seorang anak telah cukup berkembang untuk mencapai tonggak perkembangan ini, orang tua dapat memulai langkah berikut. Umumnya, anak-anak Anda akan memberikan petunjuk bahwa mereka siap dan bersedia untuk memulai proses toilet training. Tugas Anda adalah untuk memastikan Anda melihat petunjuk mereka. Berikut adalah petunjuk-petunjuk yangdiberikan anak baik secara snegaja maupun tidak.

 

5. PETUNJUK VERBAL: MEMBERITAHU ANDA SEBELUM DIA AKAN BUAG AIR KECIL MAUPUN BESAR

Apakah putri Anda memberitahu Anda sebelum dia akan buag air kecil maupun besar? Ini merupakan petunjuk yang jelas. Gunakan petunjuk ini dan biarkan anak Anda menggunakan kamar mandi untuk buang air dan bukan melakukannya di popok. Jika dia memberitahu Anda setelah buang air besar atau kecil di popok, mulai berbicara dengannya bahwa akanlebih baik untuk mengatakannya sebelum dia melakukannya.

6. PETUNJUK NON-VERBAL: ANAK MENCARI BEBERAPA PRIVASI, ATAU KETENANGAN, KARENA MEREKA BERSIAP-SIAP UNTUK MELAKUKAN UNTUK BUANG AIR KECIL ATAU BUANG AIR BESAR DI POPOK

Biasanya ketika seorang anak bersiap-siap untuk pergi untuk buang air kecil atau buang air besar di popok, mereka mencari beberapa privasi, atau ketenangan, karena mereka bersiap-siap untuk melakukannya. Ini adalah tanda yang dapat diawasi dan diantisipasi.

 

7. PEREMPUAN LEBIH CEPAT MATANG? BELUM TENTU

Meskipun banyak orang tua berpikir anak perempuan lebih cepat melakukan toilet training, hal itu tidak selalu terjadi. Orang tua harus tidak jatuh ke dalam perangkap menunggu sampai anak mereka mencapai usia tertentu untuk memulai, tidak peduli apakah anak mereka adalah anak laki-laki atau perempuan. Jika anak Anda menunjukkan dan mengatakan dia siap, maka itulah saat Anda memulai toilet training.

sumber : google.com